#Japan Today : Relokasi Pangkalan Basis Militer AS di Okinawa
Sejarahnya …
Siapa sih yang tidak tahu tentang Okinawa? Pulau yang terletak di selatan Jepang ini merupakan salah satu tempat pangkalan militer Amerika. Awalnya bermula pada akhir Perang Dunia II, tentara Amerika Serikat merebut Pulau Okinawa dalam Pertempuran Okinawa. Pulau ini kemudian dipakai sebagai pangkalan militer untuk rencana invasi ke Jepang. Selama perang 82 hari di Okinawa, sekitar 100.000 tentara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dan 12.510 tentara Amerika tewas. Di pihak warga sipil jatuh korban 42.000 hingga 150.000 orang Okinawa tewas atau kira-kira seperempat dari total warga sipil waktu itu. Selama pendudukan Amerika Serikat di Jepang (1945-1952), Amerika Serikat menguasai Pulau Okinawa serta Kepulauan Ryukyu dan pulau-pulau kecil di sekelilingnya. Semuanya tetap menjadi milik militer Amerika Serikat hingga 17 Juni 1972. Sejak 1972, personel Angkatan Bersenjata Amerika Serikat tetap berada di Pulau Okinawa atas undangan Pemerintah Jepang. Keberadaan militer Amerika Serikat di Jepang merupakan bagian dari Perjanjian Keamanan dan Saling Kerja Sama antara Amerika Serikat dan Jepang.
Masalah yang muncul?
Konon kabarnya, pangkalan militer amerika yang berada di Okinawa adalah salah satu syarat yang diberikan Amerika kepada Jepang atas kekalahan Jepang pada akhir perang dunia kedua. Pangkalan militer AS di Okinawa, sampai saat ini masih menjadi sorotan kaum muda Jepang. Hal-hal miring (negatif) perilaku para tentara ini tentunya telah dikenal secara luas oleh masyarakat dunia. Namun karena kebutuhan stabilitas kawasan (berdasar versi Amerika Serikat), pangkalan-pangkalan itu tetap ada. Persoalan benturan budaya adalah salah satu hal yang menyulitkan berbagai pihak, Sebagaimana pada ex-pangkalan Amerika, di Subic Philipina atau Saigon Vietnam.
Prilaku “nyeleneh” para tentara yang lazim disebut “GI” mungkin karena mereka suntuk di pangkalan dan jauh dari kampung halaman. Bermodalkan kekuatan ekonomi (uang), perlakuan khusus dari pemerintah lokal serta kekuasaan, mengakibatkan para “GI” berbuat sesukanya. Bahkan melanggar norma-norma yang dianggap tabu bagi masyarakat setempat. Contohnya seks bebas atau mabuk ditempat umum dan sebagainya.
Relokasi pangkalan militer AS dari Okinawa
Menanggapi masalah diatas, pemerintah jepang melakukan usaha untuk mendapatkan haknya atas Okinawa. Karena dengan melihat adanya pangkalan militer AS disana, Okinawa sendiri bisa dikatakan belum “merdeka” sepenuhnya. Pemerintah Jepang menuntut relokasi pangkalan militer AS di Okinawa karena banyaknya masalah sosial dan politik yang selama 50 tahun lebih memberatkan Jepang. Terlebih penyimpangan sosial dan moral yang dilakukan terhadap masyarakat setempat. Penututan tentang relokasi pangkalan militer AS di Okinawa mulai memanas sejak akhir tahun 2009. Ada sekitar 28000 tentara amerika yang berada di Okinawa dan 18% tanah di Okinawa diduduki oleh amerika.
Baru-baru ini, AS dan Jepang mengumumkan akan merevisi perjanjian pertahanan bilateral terkait dengan relokasi pasukan militer AS di Okinawa. Melalui revisi tersebut ada 9 ribu pasukan AS yang akan di pindahkan ke Guam dan beberapa wilayah di Asia pasifik. Konon katanya, pemindahan pangkalan militer AS di Okinawa tidak hanya semata mata karena protes dari masyarakat sekitar, namun termasuk kebijakan Presiden AS, Obama, tentang strategi militernya di wilayah Asia mengingat ancaman nuklir dari Korea Utara dan pengawasan peningkatan kekuatan militer di china.
Yaaah, Kita semua berharap masalah ini cepat selesai. Sudah tidak ada perang ini perang itu antar Negara. Hidup damai itu lebih menyenangkan bukan? :D
sumber :